Berikut ini merupakan bahan-bahan dasar dalam tiang lampu PJU :
• Besi Baja
• Logam Pipa
• Pipa Besi Bulat
Fungsi PJU
Setidaknya ada 4 fungsi dari PJU itu sendiri, yaitu:
Fungsi penerangan.
• Besi Baja
• Logam Pipa
• Pipa Besi Bulat
Fungsi PJU
Setidaknya ada 4 fungsi dari PJU itu sendiri, yaitu:
Fungsi penerangan.
Cahaya yang dihasilkan oleh lampu PJU dapat menghasilkan kekontrasan antara objek dan permukaan jalan. Sehingga pengguna jalan dapat melihat dengan jelas kondisi sekitar jalan.
Fungsi keamanan. Bisa dibilang ini adalah fungsi yang paling penting. Ketika pengendara dapat melihat jelas kondisi sekitar jalan, maka navigasi jalan menjadi lebih mudah pula sehingga lalu lintas dapat berjalan lancar dan aman.
Fungsi keamanan. Bisa dibilang ini adalah fungsi yang paling penting. Ketika pengendara dapat melihat jelas kondisi sekitar jalan, maka navigasi jalan menjadi lebih mudah pula sehingga lalu lintas dapat berjalan lancar dan aman.
Selain itu, penerangan jalan yang lebih baik memiliki andil dalam menghalangi oknum kriminal yang mengambil manfaat dari kegelapan malam. Terutama melindungi para pejalan kaki maupun pengendara kendaraan tidak bermotor.
Fungsi ekonomi.
Fungsi dekorasi.
Fungsi ekonomi.
Jika lampu jalan tampak terang dan memadai, maka arus transportasi bisa lancar dan pengangkutan barang dapat dilakukan lebih cepat. Hal ini tentu dapat juga membantu kelancaran distribusi barang dan peningkatan ekonomi.
Fungsi dekorasi.
Fungsi tiang lampu PJU yang terakhir ini mungkin masih ada sebagian yang belum mengetahuinya. PJU ternyata juga dapat menjadi komponen dekorasi tata kota yang memperindah jalanan. Akan tetapi, syaratnya desain tiang lampu yang dihadirkan harus unik untuk dapat memberikan kesan keindahan.
Pengadaan PJU
Lampu penerangan jalan adalah tanggung jawab Pemda setempat. Sedangkan PLN hanya bertugas menyuplai aliran listrik ke penerangan jalan tersebut dan menarik Pajak Penerangan Jalan (PPJ) untuk kemudian disetorkan ke Pemda. Untuk permintaan pengadaan atau perluasan PJU oleh masyarakat harus ditujukan kepada Pemda/ Pemkot setempat selaku pengelola PJU.
Mengenai pengadaan Penerangan Jalan Umum lebih lanjut telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No 27 Tahun 2018 tentang Alat Penerangan Jalan. Berdasarkan PP tersebut penataan PJU pada jalan sendiri terdapat beberapa aturannya, antara lain sebagai berikut:
Penataan di jalan satu arah
Kiri atau kanan jalan
Kiri dan kanan jalan berselang-seling
Kiri dan kanan jalan berhadapan
Di bagian tengah/ separator jalan
Penataan di jalan dua arah
Bagian tengah/ median jalan
Kombinasi antara penempatan di kiri dan kanan berhadapan dengan bagian tengah/ median jalan
Pengadaan PJU
Lampu penerangan jalan adalah tanggung jawab Pemda setempat. Sedangkan PLN hanya bertugas menyuplai aliran listrik ke penerangan jalan tersebut dan menarik Pajak Penerangan Jalan (PPJ) untuk kemudian disetorkan ke Pemda. Untuk permintaan pengadaan atau perluasan PJU oleh masyarakat harus ditujukan kepada Pemda/ Pemkot setempat selaku pengelola PJU.
Mengenai pengadaan Penerangan Jalan Umum lebih lanjut telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No 27 Tahun 2018 tentang Alat Penerangan Jalan. Berdasarkan PP tersebut penataan PJU pada jalan sendiri terdapat beberapa aturannya, antara lain sebagai berikut:
Penataan di jalan satu arah
Kiri atau kanan jalan
Kiri dan kanan jalan berselang-seling
Kiri dan kanan jalan berhadapan
Di bagian tengah/ separator jalan
Penataan di jalan dua arah
Bagian tengah/ median jalan
Kombinasi antara penempatan di kiri dan kanan berhadapan dengan bagian tengah/ median jalan
Penataan di persimpangan jalan
Dapat menggunakan lampu bercabang yang memiliki beberapa lampu
Dapat menggunakan lampu bercabang yang memiliki beberapa lampu
Posting Komentar